ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN

PENGERTIAN ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN

Pengertian Arsitektur
       


             Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur 


mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro 


yaitu perencanaan kota, perencanaan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain 


bangunan, desain parabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan 


tersebut.



Pengertian Lingkungan
      

            Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti 

tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, 


dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan 


fisik tersebut.

     

           Bagi sebagian besar orang, waktu mereka dihabiskan untuk terlibat dalam organisasi baik formal maupun 


informal. Sejak kita memasuki masa sekolah hingga hidup bermasyarakat, tentunya banyak sekali kegiatan 


ekstrakurikuler yang diikuti, seperti kelompok paduan suara, tim olahraga, kelosmpok musik atau drama, 


organisasi keagamaan di lingkungan tempat tinggal, atau juga bisnis. 

     

          Organisasi formal merupakan sistem tugas, hubungan, wewenang, tanggung jawab, dan pertanggung 


jawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan. Sedangkan organisasi informal 


adalah suatu hubungan jaringan pribadi dan sosial yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan 


wewenang formal. Organisasi informal dapat terbentuk di dalam perusahaan karena adanya interaksi antar 


karyawan, contohnya kelompok arisan pada suatu kantor. Organisasi informal muncul karena adanya kebutuhan 


pribadi dan kelompok dalam suatu organisasi. 

     

           Organisasi formal merupakan sistem tugas, hubungan, wewenang, tanggung jawab, dan pertanggung 

jawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan. Sedangkan organisasi informal 


adalah suatu hubungan jaringan pribadi dan sosial yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan 


wewenang formal. Organisasi informal dapat terbentuk di dalam perusahaan karena adanya interaksi antar 


karyawan, contohnya kelompok arisan pada suatu kantor. Organisasi informal muncul karena adanya kebutuhan 


pribadi dan kelompok dalam suatu organisasi. 





KONSEP ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN



EKOLOGI

          Ekologi biasanya dimengerti sebagai hal-hal yang saling mempengaruhi : segala


jenis mahluk hidup (tumbuhan, binatang , manusia) dan lingkungannya ( cahaya, suhu,


curah hujan, kelembapan, topografi, dsb.)


          Istilah Ekologi secara luas berati kehidupan manusia dengan lingkungannya baik dengan


makhluk hidup maupun benda mati, yang menghormati dan memasuki diri sendiri di


dalam daur ulang alam. Secara tersebut memungkinkan kehidupan masyarakat yang sehat


di dalam lingkungannya.


         Ekologi adalah ilmu pengetahuan mengenai hubungan antara sesama mahluk hidup serta


antara mahluk hidup dengan lingkungannya, aliran energinya dan interaksinya dengan


sekitar.


ARSITEKTUR SADAR LINGKUNGAN


         
Salah satu kehidupan dasar manusia adalah papan (rumah) disamping sandang dan


pangan. Pemuasan kebutuhan dasar di bidang arsitektur sebaiknta dilaksanakan dengan


pembangunan yang sehat dan ekologis, menurut Rudolf Doernach merupakan ‘bangunan


hidup’ dan bukan dengan pembangunan teknis saja yang menantang kehidupan yang


menurut Rudolf Doernach adalah ‘bangunan mati’.


Atas dasar pengetahuan dasar –dasar ekologi, maka perhatian pada arsitektur sebagai


ilmu teknik dialihkan kepada arsitektur kemanusiaan yang memperhitungkan juga


keselarasan dengan alam.


Arsitekttur yang sadar lingkungan adalah bidang keilmuan yang mempengaruhi usaha


terhadap kelanjutan, keselarasan ekologi, dan kegiatan manusia yaitu yang menyangkut


masalah :


-pemeliharaan dan perawatan biosfer


-mendaur ulang sumber bahan baku alam


-pentrasformasikan energi secukupnya secara ekonomis


Saat ini hampir semua gedung modern merupaka sistem tertutup yang menggunakan


bahan sintetis yang canggih seperti kaca atau aluminium (yang bersifat padat, tidak


berpori yang menghambat sirkulasi) sehingga menggunakan penghawaan teknis (AC),


menggunakan bahan pelapis dinding dan langit – langit yang tipis dengan permukaan


licin dan keras sehingga tidak dapat meredam suara dan panas. Menyadari hal tersebut,


hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :


Perencanaan arsitektur


Penentuan struktur dan kontruksi


Pemilihan material


Pengetahuan ekologi



ARSITEKTUR YANG SADAR LINGKUNGAN

1. Holistik




Konsep ekologi arsitektur yang holistik


Sebenarnya, eko-arsitektur tersebut mengandung juga bagian-bagian dari


arsitektur biologis (arsitektur kemnusiaan yang memperhatikan kesehatan), arsitektur


alternatif, arsitektur matahari (dengan memanfaatkan energi surya), arsitektur bionik


(teknik sipil dan konstruksi yang memperhatikan kesehatan manusia), serta biologi


pembangunan. Maka istilah eko-arsitektur adalah istilah holistik yang sangat luas dan


mengandung semua bidang.


Eko-arsitektur tidak menentukan apa yang seharusnya terjadi dalam arsitektur


karena tidak ada sifat khas yang mengikat sebagai standar atau ukuran baku. Namun,


eko-arsitektur mencakup keselarasan antara manusia dan lingkungan alamnya. Eko-


arsitektur mengandung juga dimensi yang lain seperti waktu, lingkungan alam, sosio


cultural, ruang, serta teknik bangunan. Hal ini menunjukkan bahwa eko-arsitektur bersifat


lebih kompleks, padat, vital dibandingkan dengan arsitektur pada umumnya.



2. Hemat Energi.


Manusia hidup bagi banyak kegiatan ia pasti memerlukan energi, untuk menyediakan


makanan, untuk membakar batu bara dan untuk memproduksi peralatan dalam bentuk


apapun dan pasti akan selalu membebani lingkungan alam. Api yang dapat


memberikan kehangatan dan menerangi kegelapan tetapi yang juga mengandung


kekuatan merusak yang menakutkan, dapat melambangkan energi dan bahan


bakarnya. Bahan bakar dapat digolongkan menjadi 2 kategori yaitu yang dapat


diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui. Walaupun kita telah mengetahui


perbedaan diantara keduanya, manusia tetap cenderung memanfaatkan energi yang


tidak dapat diperbaharui (batu bara, minyak, dan gas bumi) karena dianggap


penggunaannya lebih mudah. Penggunaan energi untuk seluruh dunia diperkirakan


3x1014 MW per tahun, yang berarti bahwa bahaya bagi manusia bukan hanya terletak


pada kekurangan energi tetapi juga pada kebanyakan energi yang dibakar dan


mengakibatkan kelebihan karbondioksida di atsmosfer yang mempercepat efek rumah


kaca dan pemanasan global.


3. Material Ramah Lingkungan.


Adapun prinsip-prinsip ekologis dalam penggunaan bahan bangunan :



- Menggunakan bahan baku, energi, dan air seminimal mungkin.



-Semakin kecil kebutuhan energi pada produksi dan transportasi, semakin kecil

   pula limbah yang dihasilkan.

- Bahan-bahan yang tidak seharusnya digunakan sebaiknya diabaikan.

- Bahan bangunan diproduksi dan dipakai sedemikian rupa sehingga dapat

dikembalikan kedalam rantai bahan (didaur ulang).

- Menggunakan bahan bangunan harus menghindari penggunaan bahan yang

berbahaya (logam berat, chlor).

- Bahan yang dipakai harus kuat dan tahan lama.

- Bahan bangunan atau bagian bangunan harus mudah diperbaiki dan diganti.


4. Peka Terhadap Iklim



       Pengaruh iklim pada bangunan. Bangunan sebaiknya dibuat secara terbuka dengan

jarak yang cukup diantara bangunan tersebut agar gerak udara terjamin. Orientasi

bangunan ditepatkan diantara lintasan matahari dan angin sebagai kompromi antara

letak gedung berarah dari timur ke barat, dan yang terletak tegak lurus terhadap arah

angin. Gedung sebaiknya berbentuk persegi panjang yang menguntungkan penerapan

ventilasi silang.





BANGUNAN HEMAT ENERGI



Pengertian bangunan adalah struktur buatan manusia yang terdiri atas dinding dan atap yang didirikan secara 
permanen di suatu tempat. Bangunan juga biasa disebut dengan rumah dan gedung, yaitu segala sarana, 
prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya. 
Bangunan memiliki beragam bentuk, ukuran, dan fungsi, serta telah mengalami penyesuaian sepanjang sejarah 
yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti bahan bangunan, kondisi cuaca, harga, kondisi tanah, dan alasan 
estetika.

Penghematan energi atau konservasi energi adalah tindakan mengurangi jumlah penggunaan energi. 
Penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan energi secara efisien dimana manfaat yang sama 
diperoleh dengan menggunakan energi lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang 
menggunakan energi. Penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya biaya, serta meningkatnya nilai 
lingkungan, keamanan negara, keamanan pribadi, serta kenyamanan. Organisasi-organisasi serta perseorangan 
dapat menghemat biaya dengan melakukan penghematan energi, sedangkan pengguna komersial dan industri 
dapat meningkatkan efisiensi dan keuntungan dengan melakukan penghemaan energi.

Jadi, Bangunan Hemat Energi adalah bangunan yang tidak terlalu banyak menggunakan energi dari bumi, dan 
tidak mencemarkan lingkungan seperti air, udara, dan tanah. karena jaman sekarang sudah terjadinya 
pemanasan global seperti, atmosfer yang bolong, naiknya permukaan air laut di karenakan panasnya 
permukaan bumi ini. bukan hanya itu, energi energi di bumi seperti minyak bumi, pohon, air di bumi sudah 
banyak sekali pengurangan. maka dari itu arsitektur sekarang menggunakan konsep Bangunan Hemat Energi 
untuk mengurangi GLOBALISASI.

Arsitektur hijau adalah suatu pendekatan pada bangunan yang dapat meminimalisasi berbagai pengaruh 
membahayakan pada kesehatan manusia dan lingkungan. Arsitektur hijau meliputi lebih dari sebuah bangunan.
Prinsip dasar arsitektir hijau
  1. Hemat energi / Conserving energy : Pengoperasian bangunan harus meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik ( sebisa mungkin memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan ).
  2. Memperhatikan kondisi iklim / Working with climate : Mendisain bagunan harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan sumber energi yang ada.
  3. Minimizing new resources : mendisain dengan mengoptimalkan kebutuhan sumberdaya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut tidak habis dan dapat digunakan di masa mendatang /Penggunaan material bangunan yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan sumber daya alam.
  4. Tidak berdampak negative bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan tersebut / Respect for site : Bangunan yang akan dibangun, nantinya jangan sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika nanti bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan tidak berubah.( tidak merusak lingkungan yang ada ).
  5. Merespon keadaan tapak dari bangunan / Respect for user : Dalam merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua kebutuhannya.Menetapkan seluruh prinsip – prinsip green architecture secara keseluruhan: Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan sesuai kebutuhan bangunan kita.
Manfaat Bangunan Hemat Energi
          Penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya biaya, serta meningkatnya nilai lingkungan, 
keamanan negara, keamanan pribadi, serta kenyamanan.Penghematan energi adalah unsur yang penting dari 
sebuah kebijakan energi. Penghematan energi menurunkan konsumsi energi dan permintaan energi per kapita, 
sehingga dapat menutup meningkatnya kebutuhan energi akibat pertumbuhan populasi.
Contoh Bangunan HEmat Energi
Building and Construction Academy (BCA) menjadi sebuah kompleks bangunan yang disebut zero energy 
building (ZEP) atau bangunan nol energi.
       Disebut nol energi karena bangunan yang dirancang oleh DP Architect itu memproduksi energi untuk 
keperluan sehari-hari dengan menggunakan panel tenaga matahari. Selain menggunakan tenaga matahari 
sebagai sumber energi, mereka juga menampung air hujan untuk digunakan sebagai toilet.
1557235620X310bcasc003sc005sc006sc007
Kesimpulan
        Pembangunan Bangunan Hemat energi sangat efisien sekali untuk lingkungan di masa sekarang dan masa 
yang akan datang, supaya bumi ini tetep terjaga sampe anak cucu kita. kontruksi hemat energi merupakan salah 
satu kegiatan Green Contruction.. Konsep hemat energi ini menghematkan Air, energi listrik, material bangunan.. 
Apalagi kita bisa membuat taman yang akan membuat rumah kita berasa nyaman di saat siang hari 
di karenakan cukup banyak memiliki tumbuhan sebagai tanda peduli akan lingkungan.


           Bangunan hemat energi sangat membantu kita untuk mengurangi biaya, meningkatkan kepeduliann atas 
lingkungan, kemaanan negara atas globlaisasi, keamanan dan kenyamanan kita dalam menghuni suatu 
bangunan yang akan kita huni.


Certainly,
Habib Arbi Fadillah
23316116 / 2TB05

Sumber : Arsitektur Dan Lingkungan (Buku oleh Heinz Frick)
              http://arsitekturdanlingkungan.blogspot.co.id/
              http://arsitektur-indonesia.com/arsitektur/arsitektur-dan-lingkungan/


Komentar

Postingan Populer